Thursday, April 11, 2013

Story

Seratus Ribu

"Kisah ini tentang seorg pria bernama Ikhsan, yg sdg mengalami kepanikan saat istrinya Uly, yg tengah hamil 8 bulan, mendadak sakit dan terpaksa d larikan k rmh sakit."

Setelah d periksa, dokter tidak menemukan penyakit apa yg menjangkiti Uly. Namun wanita itu mengalami panas yg sangat tinggi, dan sering tdk sadarkan diri. Sudah 1 minggu, dokter tdk juga dpt mendiagnosa jenis penyakit Uly. Sehingga pihak rumah sakit tdk tau jenis obat yg mana yg dpt menyembuhkan Uly. Sehingga mereka hny berani memberi obat penurun panas, vitamin, dn beberapa obat lainnya, yg tdk membahayakan janin yg d kandung wanita itu.
Sementara itu dokter juga tdk bisa mengoperasi Uly krn kondisinya yg lemah. Hal itu sungguh membuat Ikhsan bersedih hati. Siang malam dia sholat dan berdoa pada Allah agar istrinya d beri kesembuhan.
Suatu pagi, dokter memanggil Ikhsan ke ruangannya. Ternyata dokter ingin mengatakan bhw kondisi Uly bertambah parah. Jd mereka minta izin utk mengganti obat Uly. Ikhsan heran, knp dokter itu mst minta izin dia kalo mo ganti obat? Selama ini dia percaya sm dokter dan dia tgl menebusnya d apotik.

Ternyata dokter ingin mengatakan kalau mereka hrs mengganti obat Uly dgn obat yg lebih mahal harganya, bila ingin mempertahankan kestabilan suhu tubuh Uly. Ikhsan bertanya hrg obat tersebut. Dokter mjwb kalau hrg obat itu skitar 12 juta sekali suntik. Sementara istrinya mesti d suntik 3 x dlm sehari. Artinya Ikhsan mst mengeluarkan 36 juta stp hari utk menyambung nyawa istrinya. Ikhsan terduduk d mushola, seusai sholat duha.

Saat sedih dan bingung memikirkan penyakit istrinya yg belum d ketahui serta mahalnya obat yg mesti d tebusnya, Ikhsan hny dpt berdoa pada Allah dan memohon petunjuknya. Saat merenung, tiba2 Ikhsan teringat pd ibunya. Mgkn dia ada salah pd ibunya. Tp apa? Iksan berusaha mengingat hingga akhirnya memori itu dtg dan tergambar jelas dlm otaknya. Dia ingat, dulu dia pernah mengambil uang ibunya sejumlah 100 ribu. Saat itu, kondisi mrk sgt susah, Ikhsan sdh 3 bln blm byr uang sekolah

Ikhsan ingat, wkt itu dia mengambil uang ibunya diam2 krn tau kalau minta pst tdk dikasih. Jd dgn jiwa anak2 yg msh belum begitu paham, Ikhsan mengambil uang ibunya 100 rb. Uang sekolah sebenarnya 25rb sebulan, jd smuanya 75 rb utk 3 bulan, sisanya 25 rb dipakainya untuk jajan. Namun saat plg sekolah, dia melihat ibunya sgt sedih dn berkali2 bilang :
"Yg ambil uang itu kualat. Yg ambil uang itu kualat."
Ikhsan makin takut mengakui kesalahannya
Skrg, Ikhsan berpikir, mgkn inilah karma krn dia prn mencuri uang ibunya. Serta merta Ikhsan menelepon ibunya. Stlh brtanya kabar ini dan itu,
"Bu, ingat ga dulu ibu prn kehilangan uang 100rb?"
"Ingat sekali, San. Uang itu sbnrnya utk byr uang sewa rmh. Tega2nya ada yg mencuri. Biar kualat org itu." jwb ibunya.
"Bu...aku minta maaf. Akulah yg mengambil uang itu utk byr uang sekolah..."
"Apa? Astaga. Jd kamu yg mencurinya, Ikhsan?"
"Iya, bu. Aku minta maaf yg sebesarnya."
"Oh, kalau gitu, Ya Allah, tolong jgn beri kualat pd org yg mengambil uang itu. Jgn beri kualat." kata ibunya cepat. "Ikhsan, ibu doakan, semoga istrimu cepat sembuh."
"Makasih,bu." ucap Ikhsan lega.
Siangnya, Dokter memanggil Ikhsan, "Pak Ikhsan, td ada surat dr laboratorium. Penyakit istri anda sdh d ketahui. Ternyata infeksi saluran Pankreas. Jd kami tau apa obatnya. InsyaAllah istri anda ak...an sembuh."
"Alhamdulillah, Ya Allah." Ikhsan sujud syukur tanda suka citanya.
T A M A T

No comments:

Post a Comment