Monday, April 1, 2013

Astronomi


Mesin Roket Misi Apollo Ditemukan di Laut Atlantik


Mesin roket Apollo yang telah berhasil membawa astronot ke bulan pada 40 tahun lalu, dianggap sudah hilang setelah jatuh ke laut.
Namun, sebuah ekspedisi swasta yang dipimpin oleh pendiri Amazon.com, Jeff Bezos, telah berhasil menemukannya.

Dua buah mesin yang digunakan dalam fase pertama roket Saturn yang digunakan dalam misi Apollo, kini telah ditemukan dan berhasil diangkat dari kedalaman 4 km di bawah permukaan laut di Samudera Atlantik.

"Sekitar satu tahun yang lalu, Jeff Bezos menceritakan rencananya untuk menemukan kembali mesin-mesin F-1," kata Charles Bolden, Kepala NASA, dilansir dari Space, 22 Maret 2013.

Bolden pun menyambut gembira rencana ekspedisi yang akan dilakukan Bezos dan tim.

Bezos memang dikenal sebagai penggemar luar angkasa sejak lama. Ia dan timnya menjelajah Samudera Atlantik selama tiga minggu, dan akhirnya menemukan dua buah mesin F-1 di dasar samudera tersebut pada bulan Maret 2013 lalu. Kedua mesin yang diangkat kini telah direstorasi dan dipamerkan kepada khalayak umum.

“Setiap kepingan yang (berhasil) kami angkat ke geladak kapal, memunculkan lagi kenangan tentang ribuan teknisi yang bekerja bersama-sama (pada saat itu) untuk melakukan sesuatu yang pada saat itu dilihat sebagai sesuatu hal yang sangat mustahil untuk dilakukan,” tambah Bezos yang dikutip BBC, Kamis (21/3/2013).

Mesin F-1 yang ditemukan Bezos dan timnya merupakan sebuah mesin pendorong yang menurut agensi luar angkasa Amerika Serikat, NASA, merupakan mesin satu bilik dengan bahan bakar cair yang paling bertenaga yang pernah dikembangkan. Ada lima mesin F-1 yang dipasang dibagian bawah roket Saturn-V untuk digunakan pada program Apollo saat itu.

Dengan menggunakan kendaraan bawah laut Remotely Operated Vehicles (ROV), Bezos menemukan tumpukan mesin F-1 di kedalaman 4.270 meter.

"Sangat sulit menemukan mesin-mesin itu, mereka (mesin-mesin) sudah terkubur di dasar laut sejak 40 tahun lalu. Apalagi kandungan air garam sudah menggerogoti mesin-mesin itu," jelasnya.

Setelah hampir tiga minggu melacak keberadaannya, jejak roket itu pun akhirnya dibawa ke Pelabuhan Cape
Canaveral, di Florida, Amerika Serikat untuk direstorasi dan ditampilkan ke publik nantinya.

"Kami butuh waktu yang lama untuk merestorasinya, karena sulit memulihkan kembali mesin-mesin itu," kata Bezos. Dia menjelaskan, saat ini tim sedang berusaha menghilangkan korosi akibat dari kandungan air garam.

Setelah direstorasi mesin-mesin dari roket Apollo ini akan menjadi milik NASA dan dipamerkan kepada publik di Smithsonian's National Air and Space Museum di Washington DC, Amerika Serikat.

No comments:

Post a Comment