Monday, April 1, 2013

Story


HACKER FACEBOOK

Aku paling tidak suka dengan orang yang usil dan jail tapi tidak pernah mau menampakkan diri. Ibarat pepatah nih, pagar makan tanaman! Eh, ralat: lempar batu sembunyi tangan!.
Contoh konkritnya adalah Hacker! Ya, aku paling tidak suka dengan hacker yang selalu usil dengan akunku. Mulai dari akun facebook, akun twitter, akun blog sampai *akuntabilitas *(anggap tidak pernah membaca kata ini) aku di hack sama hacker itu. Akibat dari ulah para hacker itu, hubungan asmaraku dengan beberapa gadis (ha? Beberapa?) terancam pupus lagi.
Pernah waktu itu aku dikejutkan ketika membuka facebook, dan di statusku jelas jelas tertulis “Mulai sekarang, aku homo!” (ingat, bukan aku yang update status, tapi hacker). Lalu mataku semakin terasa perih seperih hatiku waktu melihat jumlah like dan komentar –komentar di statusku itu yang mencapai ratusan komentar! Dan ironisnya, para komentator statusku itu kebanyakan adalah .. maho! Seperti .. “waah, ada temannya nih..”. atau seperti ini yang lebih parah! “sms gue ya, udah gue inboxin nomer gue”.
Sumpah ngeri!!!
Segera saja aku menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi pernyataan ‘palsu’ aku di facebook. Dan Alhamdulillah, beberapa hari kemudian, kehidupan aku di facebook kembali normal. Tidak ada lagi yang mengungkit –ungkit tentang status aku tempo dulu.
“Pin! Bagaimana dengan facebook kamu? Sudah kamu ganti passwordnya?” tanya salah seorang sahabat aku. Ari namanya.
“Sudah, sudah aku ganti semua! Password, foto profil, foto sampul, e-mail dan bahkan, warna biru-nya latar facebook itu sudah aku ganti.” Jawabku tegas. “Tapi sekarang aku sih, gak begitu tertarik lagi dengan jejaring sosial.” Tambahku menyindir Ari yangs edang asyik fesbukan.
“Oya? Kenapa? Asyik tauk!” tanyanya seperti benar –benar heran.
“Gak ada asyik –asyiknya! Kecuali ….” Jawabku menggantung. Ingin sekali meneruskan perkataanku, tapi .. tapi .. aku malu.
“Kecuali kenapa Pin?”
“Kecuali … di facebook itu aku berstatus sebagai pacarnya Luluk.” Tawaku lepas dengan terpaksa. Aku tahu Ari pun ingin melepaskan tawanya lebih leluasa, tapi hanya suara tawa tertahan saja yang kudengar.
“Hgkk.. Luluk? Dia kan udah punya pacar? Lagian, mana mungkin dia …”
“Apa? Maksud kamu, dia gak suka sama aku gitu?” potongku sedikit menahan kecewa.
“Bukan itu, Sob! Kamu punya keberanian apa?”
Pertanyaan Ari benar, aku punya keberanian apa? Hanya menyapa “Hai Luluk!” begitu pun aku sama sekali tidak berani! Jangankan menyapa, memandang matanya lebih dari dua detik saja sudah salah tingkah! Ah, apa benar aku harus jadi penuja rahasianya?
Sejak perbincanganku dengan Ari, aku jadi berfikir begitu takutkah aku untuk mengungkapkan perasaanku? Anehnya, aku sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya aku takuti dari dia? dan akhirnya, aku punya ide! Aku harus mengungkapkan perasaanku lewat facebook! Lewat semua statusku! Ya, aku akan mention dia dalam statusku! Aku tertawa menyeringai.
Esoknya, aku benar benar melakukannya. Aku menyatakan cinta padanya lewat statusku. Aku menulisnya distatusku dengan sederhana : “Luluk, kamu mau gak jadi pacarku? Aku sayang sama kamu.”
Beberapa menit kemudian, Luluk dan pacarnya datang berkomentar.
Luluk : Najis lu !
Yuda : Dasar !
Sedangkan Aku .. langsung koma!
Lalu beberapa hari kemudian, aku mulai online facebook lagi. Dan waktu itu untuk membersihkan nama baikku dan mempertahankan martabatku sebagai penyandang nama Apin, aku update status …
“Woy.. siapa yang ngehack fb-ku?? Sialan. Mohon maaf, fb ini dihack beberapa minggu yang lalu.”
Sejak saat itu, aku delima soal hacker. Kadang benci, tapi menguntungkan. Maka ketika Ari menanyakan kepadaku soal keberanian nembak cewek aku kasih dia saran :
“Ga usah takut nembak cewek di fb! Ntar kalau dia nolak, kamu tinggal update status ‘woy! Ada yang nge-hack facebook gue ini!’”

~END~

No comments:

Post a Comment